Sabtu, 03 Desember 2016





"What's the matter with you?"

"what's the matter with me?"


ya, ini yang saya rasakan ketika ingin menuntaskan masalah yang terus berlarut
beragam pertanyaan objektif hingga jawaban asumtif-subjektif timbul tanpa ada dasar yang jelas.
berkontemplasi hingga infiltrasi varian metode telah banyak dilakukan
demi sejenak menyelesaikan masalah hati yang terus dan terus tanpa ada jalan keluar.


kata orang,
"urusan hati memang tak semudah meluruskan jemari"

ya, sedalam apapun kamu menekan masuk, tetap takkan masuk,
dan terjadi begitu terus tanpa ada jalan keluar.

kata orang (lagi),
"tidak semua orang dapat diintervensi kenyamanannya, jika menyangkut urusan hati, soal privasi bisa saja jadi alasannya"


Lalu cara apa yang tepat?
pendekatan personal hingga menyelam arus sifat dan keinginannya
tidak selalu menjadi solusi dari kesekian saya mengatakan "hati, dan hati"

yang saya pelajari,
"Lain orang, lain cara berpikirnya, dan lain pula sistem perasaannya"



"and then, what's the matter with you?"

"can you tell what is wrong with me?"



Minggu, 06 November 2016





Ada saja hal yang bisa diceritakan setiap harinya,
hanya saja, kita yang menentukan pilihan.

sejatinya memang waktu akan tetap selalu ada
namun, kita yang tak pernah sedia untuk menghargai dirinya.
Bahkan saat beberapa orang berharap bisa sedikit kurang sopan,
dengan mengintip ke depan semua usaha yang kita lakukan sekarang,
jawabannya apakah akan berbeda?


dan lagi,


Sehebat apapun penulis...
pasti tetap mengharapkan seseorang untuk membaca tulisannya.
Entah makna, pelajaran atau gagasan apapun di dalamnya
Entah pantas untuk diceritakan atau tidak,
implisit atau langsung saja disebutkan,
dan seobjektif apapun pola pikirannya,
tetap menjadi hal paling luar biasa yang pernah diwartakan,
agar nanti dapat dimengerti, dipahami atau mungkin diingat
sisa-sisa dari dirinya yang mungkin telah tiada.
Lalu apa pilihanmu?
.
.
.
.
Menentukan mungkin menjadi suatu hal yang sulit kamu lakukan
tetapi bercerita, pasti hal yang menyenangkan, bukan?
sesenang kamu berkenalan dengan teman baru
sesenang kamu mendapatkan apa yang kamu mau
semudah itu,
dan, sesederhana itu.

enam, sebelas, enam belas




Rabu, 02 November 2016





Ibuku luar biasa
aku yang bukan apa-apa.


**

Bahkan secantik apapun manusia lain kucari,
sejauh apapun doa kupanjatkan untuknya,
semerah apapun gincu akan manusia-manusia itu memikatku



takkan pernah sehebat cinta dan kasih sayangmu untukku.


"duhai, ibu"
2/11/16







Selasa, 04 Oktober 2016
























sore ini aku berjalan
di bawah lindungan awan yang menutupi sinar matahari,
dari kilaunya lembayung yang berisi teka dan teki
hujan sudah banyak memberiku arti dan arti

sore ini aku kembali dengan sendunya langit yang gelap
menitik tetesan air akan jenuhnya udara dari hari ke hari,
yang lama merana karena sulitnya suasana,
hal yang tak pasti kini lagi kudapati.


Iringan hasrat dengan muka penuh penat
kembali tak kuperoleh riang yang kunjung menjadi lama,
sementara jawabannya tetap harus tak bercanda

dan dari ribuan larik yang tak ingin lagi kubuat dengan bosannya
cuma anda yang membuat seni penuh luka,
menjadi lupa, karena ceritanya jadi cinta.

namun apadaya pujangga....
kilaunya lembayung kini menjadi teka dan teki
di bawah lindungan awan yang menutupi sinar matahari,
kini jadi pengantar sebab kebodohan diri sendiri
.
.
.
.
dan sore ini,
aku pulang dengan kata
Bandung, Oktober 2016

Jumat, 12 Agustus 2016




Inginku dibutakan saja
dibuat tuli, juga gagap berbicara

agar tiada lagi yang perlu dihisab
karena dosa, akan pertanggungjawaban semuanya

dan sungguh beruntung bagi mereka,
telah Tuhan sediakan sebuah tempat
bagi orang-orang yang bersabar,
dan bersyukur, akan kekurangan,
dari dalam dirinya

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal". (QS. 20:131)

Jumat, 12-08-16
Depok-Bandung


Selasa, 09 Agustus 2016




Sejujurnya, ada apa dengan malam ini?
hawa yang dingin tapi tidak mendinginkan
gemuruh angin hanya membuat kita bersauh
tapi hati yang merindu tetap amat menyepikan

telah kucari sudut dari setiap penjuru di langit,
hanya larat yang kudapat
semakin jauh batas horizon itu kupandang,
tak lebih dari sekadar garis
yang memisahkan air dan cakrawala

kemudian..
alunan musik sayu terdengar jenuh dan menjemukan,
personifikasi objek mati mulai terasa sesekali
akal yang tak sehat, mulut yang menjadi gagap
menunjukkan sandi kubutuh sari pati hati.

dan sejujurnya,
ada apa dengan malam ini?

empat kliwon
08-08-16

Rabu, 03 Agustus 2016






saya tahu apa,
untuk bangun saja
masih butuh diteriaki

beribu kali berkontemplasi
atau dengan cara berdiskusi
masih saja tak tahu diri

dan lagi,
kini terjebak ke dalam sebuah bingkaian,
dengan dunia penuh pergunjingan

paduan lakon sedemikian rupa telah diisi,
melalui evaluasi diberikanlah informasi,
walau masih ada asumsi dan interpretasi
yang dibumbui dari perasaan sendiri,
yang demikian dapat memicu sebuah emosi
lalu berakhir hanya menjadi sakit hati.
.
.
.
.
mohon diingatkan lagi
sekiranya ada salah di bulan Juli

Agustus, 1 jam lebih 3 hari.
1437 H



Senin, 18 Juli 2016













Sedikitnya dua malam tiap seminggu
ku sampai rumah pukul satu
Sekadar membuat baju tegi basah 
lalu, kering lagi.
(2013)








Sabtu, 09 Juli 2016





Jika berpuisi itu ibarat menanti,
yang sabar menunggu tuk sesuatu tak pasti,
maka ia akan benar menemani hati,
sampai akal budi jadi terhenti
dan menuntutmu, untuk selalu berimajinasi

Menurut Aan Mansyur:
"di luar sana, entah dimana, jodohku sedang memamerkan baju barunya,
cari perhatian, dan mengisi libur lebaran dengan orang yang dia kira jodohnya"

Padahal, berpuisi itu tidak pula cuma perkara wanita
yang selalu benar dan tak pernah ada salahnya
yang ada sementara lalu pergi tuk selamanya
kemudian sengsara sebab tak mau pakai logika.

Suatu sajak berkata;
"Kata-kata cinta dapat terucap indah,
mengalir berzikir di kidung yang berdoa
dan sakit yang terasa biar jadi penawar dosanya"

kemudian apa yang membuatmu begitu bersedih?
dan mana yang kau pilih? perih, atau jerih untuk surgaNya?
Rindu memang tak pernah bisa menjadi tabah
dan sialnya, rindu kerapkali membuat mata kita merasakan basah

Namun, ada juga yang begitu hebat dalam menyembunyikan luka
hingga tulisanlah yang menjadi tangisnya
atau sekedar tertawa tanpa suatu hal yang jenaka

kalau menurut Iwan Fals,
"...aku bukan sedang berduka, aku sedang menghadapi cinta
dimana air mata bukan lagi sebuah duka."


sumber: [26:80] - keranakasihnabi.blogspot.com


Wallahualam,
Tuhan yang memberi rezeki untuk hambaNya.
Ar Rahim, Syawal 1437 H



Rabu, 06 Juli 2016














Acuhkan suara-suara pengadu domba!
Mulut-mulut berbisa mereka hanya tidak ingin keberhasilan datang
dari seonggok daging yang kelak busuk dan dibelatungi!
xx.xx PM - 1 Dec 2013











Jumat, 17 Juni 2016














Apa yang lebih sesak ketika berat ringannya belum sama dipikul dan dijinjing?
5.34 PM - 17 Juni 2016











Kamis, 16 Juni 2016








Aduh...
Sekarang sudah tahu ada.
Hati-hati. Jangan lupa berdoa!
Hindari mata, suara, hati yang bersembunyi, dan main hakim sendiri!


dan tentu...


Idealnya mahasiswa memang serba sempurna, bukan?
Cari makannya murah tapi mau yang meriah.
Belajar dari yang sudah-sudah!

Bandung
5.43 PM - 16 Juni 2016




Minggu, 05 Juni 2016

























Aku ingin terbang ke angkasa...
Menatap langit dengan hikmat tak bersuara
Mengamat dari atas ke penjuru tiada batas
Melihat ke bawah tanpa memandang dengan rendah


Dari sekian banyak bintang di jagat raya,
berdiri aku di satu semesta.
Di atas titik nadir berangkai alam khatulistiwa,
raga ini masih mencari sebuah warna
rasa bahagia, dari sekumpulan manusia yang tertawa

Papandayan
6:10 AM - 4 Juni 2016


Minggu, 29 Mei 2016




Semua organisme harus berevolusi untuk bertahan dan beradaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Begitu pula dengan manusia, yang mungkin harus terpaksa mengubah sifatnya karena suatu masalah dalam hidupnya. 

Penulis berujar, "Aku pernah menjadi yang seperti itu. Tidak menemukan arti lain dari kebaikan dan kesabaran. Pernah menjadi baik karena terinspirasi dari berbagai cerita dan perkataan orang tua dulu", yang salah satunya adalah

"Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat tetapi karena diamnya orang-orang baik"

"...aktif dan menghindari suatu aktivitas yang dinamakan 'diam' dan menyeru kebermanfaatan bagi sesama manusia, namun jiwa yang masih belajar dan rendah ilmunya ini mudah rapuh dilahap waktu dan kondisi. Yang kuat akan terus melangkah, sedang yang lemah akan tertinggal atau mengganti jalan hidupnya agar dapat mengejar"

Penulis menuturkan, "Orang-orang yang kuat akan terus yakin bahwa akan datang suatu kebaikan yang entah darimana datangnya, sedang orang-orang yang 'sedikit goyah keyakinannya' ini akan cemas dimana serta kapan datangnya kebaikan itu dan mungkin pergi untuk mencari jalur singkat lainnya. 'Jalur singkat lain ini' dapat tetap pada jalur lain yang benar, atau mungkin jauh dari semestinya, yang mengarah pada kebaikan diri sendiri, dan lupa apa arti 'manfaat untuk orang lain'. Kerasnya hidup yang menggoyahkan dan tidak dapatnya suatu perhatian dari orang lain (yang merupakan kebutuhannya) dapat menjadi salah satu pemicu penyimpangan dan perubahan pola pikirnya" seperti;

"Semua orang hanya akan datang ketika mereka butuh, sedang di saat kita butuh, mereka pergi"

"di saat seperti itu, people think they won't to be blamed for this action dan mereka tetap pada jalannya, menjunjung tinggi keyakinan yang mereka pegang teguh, sementara yang salah jalur semakin terlempar dan terjerumus pada keadaan salah yang terus meyakinkannya bahwa 'ini adalah benar'. Kalau sudah seperti ini siapa yang bisa disalahkan? Semua merasa paling benar bukan?
menurut orang yang 'mencari jalan pintas', "mungkin saya sudah lelah dengan keyakinan yang katanya benar dan dipegang oleh orang-orang itu, 'kebermanfaatan untuk sesama' hanya merugikan saya dan 'menguntungkan' mereka"
namun menurut orang yang 'katanya benar' ini, "hidup memang 'kadang di atas, kadang di bawah' dan 'penuh dengan lika dan juga liku'. Sabar menjadi kunci bagi mereka yang mampu, sedang yang tidak memiliki kunci tidak dapat membuka pintu." Ujar penulis.

12.13 - 29 Mei 2016


Sabtu, 21 Mei 2016



Apa yang salah dari makin kesini?
Semua dari hati membangun emosi 
sederhananya menjadi puisi, 
rumitnya menjadi bahan kritisi.

Turun dari imaji, kepala, hingga ke kaki

berkontemplasi sampai ke suatu konklusi.

Lantaran bahu yang merangkul,
punggung ikut memikul
Sesederhananya menjadi hasil
Serumitnya tak boleh ada yang ganjil

Memang, 
Semua harus serba hati-hati
Sebab kata tak pernah memiliki arti
kecuali manusia memaknai.


11.41 - 21 Mei 2016

Kamis, 19 Mei 2016





Berdiam membangun kata
menjadi sajak yang tak pernah
kau baca.

Ya, kadang kucing yang mengeong
memang takkan lebih seperti
singa yang mengaum

ada yang mengatakan bahwa;
"Kadang kesendirian dirasa lebih nyaman karena dulu,
kita merasa terhempas dari keramaian
menjadi trauma dan yakin kita adalah pendiam,
padahal tidak."
 
"Ada pula yang menghilang hanya
agar tahu rasanya dicari. Ada
juga yang menghilang untuk
terbiasa tak bersama lagi."
dan tentu;
"....beberapa memang lebih indah bila
diikhlaskan ketimbang dipaksakan"

dan sebaik-baiknya tempat yang memikirkanmu
adalah rumah dengan sepasang lengan dan bahu,
tentang setetes sabar yang ku dekap dalam pekat
tentang bisu dan rindu, agar semoga cepat rehat.

Depok
7.31 PM - 18 Mei 2016


Senin, 25 April 2016












"Wanita yang menutup aurat dengan sempurna ibarat pelangi yang cantik, indah mata memandang, menarik dilihat tapi tidak boleh disentuh" - Kallafah

0.01 AM - 25 Apr 2016










Sabtu, 23 April 2016






tentang kereta yang menempuh bukit pelayangan,
disuluh api dengan minyak menjadi bahan bakar
menguliti bulir abu yang memekat
hitam, 
menyerap 
yang gemerlap

dan tentang hijrah yang tidak sama memisah,
di bentangan suara lirih tak terdengar
jauh dari pengertian sang ibu 
putih,
menyuar
yang gulita

lalu,

"Tak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, karena orang yang mencintaimu tak membutuhkan itu, dan orang yang membencimu tak akan percaya itu"  (Ali bin Abi Thalib RA)

Pangandaran
4.35 AM - 16 Apr 2016

Rabu, 23 Maret 2016






Pola pikir, 
kami disini ada karena kami berpikir. 
Entah karena kebutuhan atau karena rasa bosan belajar,

Malam ini, 
disekililing api unggun bersama jagung panas yang baru dibakar, 
saling merangkul bersama isi hati, 
bahwa rasa saling percaya mendasari kebesamaan, 
dan kami tahu bahagia itu bukan ditemukan dan menetap lama, 
bahagia itu datang menghampiri lalu, 
pergi lagi.

Kami harap itu hari ini, 
melupakan sejenak buku-buku tebal dikamar yang menumpuk, 
mengingat kembali rasa ingin berkumpul dan berbagi. 
Agar nanti dini hari, ada sesuatu yang membuat kita tersenyum kecil. 
Agar nanti ketika berpisah, hal ini menjadi yang akan diingat, 
dan menjadi sebuah dasar untuk hari-hari kedepan. (Irfani, Arka).

Dago Pakar 
9.30 PM - 21 Februari 2015



Sabtu, 19 Maret 2016



Kesedihan itu adalah aku...


Duduk seperti asu, di kolong jalanan orang-orang borju.
berdiri sebagai lelaki di kibasan lap keringat para pendaki
meniti di antara sela lampu jalan yang redup
demi mencari jawaban, dari lucunya arti hidup

Andai tak pernah kulewati jam di dinding itu,
melirik kenikmatan palsu,
tapi luar biasa penipu

luriku yang sering berkata malu,
saat kuhampiri meja makan berisi orang-orang hebat
terdapat piring yang mengkilat,
dibuat dengan ide-ide penat
kuat, tapi lemah diajak dekat

mereka yang melihat, terdiam dengan mata ragunya
menahan teguh seperlunya, agar terlihat rahasia

dan aku hanya tersenyum atas cibiran orang pinggiran
yang dibodohi keputusan atas keinginan 
dan dimaki atas segala perbuatan

biadab, 
atas segala kesedihan itu!


dan hingga sejauh ini mereka pun benar,
bukan aku yang kau harap.

Institut Teknologi Bandung
4.15 PM - 18 Mar 2016

Sabtu, 27 Februari 2016














lukislah lagi sesuatu
lantunkan yang baru
nyalakan ekspresi dari 
imajinasi sendiri










Selasa, 09 Februari 2016














Kadang saya memang harus menulis agar tidak lupa, 
lupa akibat data yang ada namun tidak bisa diingat 
dan kamu yang selalu diingat tapi tidak pernah ada 

Institut Teknologi Bandung
7.30 PM - 5 Feb 2016









Jumat, 05 Februari 2016














Kadang kesendirian dirasa lebih nyaman karena dulu,
kita merasa terhempas dari keramaian
Menjadi trauma dan yakin kita adalah pendiam,
padahal tidak.

11:44 PM - 26 Jan 2016







Senin, 01 Februari 2016













. . . k a r e n a  s e m u a  b e r a w a l  d a r i  k e r t a s  y a n g  p u t i h

12 - 11 - 15










#fromBandungwithlove

Sabtu, 30 Januari 2016



Hujan membasahi semua tempat yang dikenainya. 
dan saya merasa zalim atas keresahan yang lama diselesaikan

Kepada seseorang yang sadar atau tidak, 
pernah merasa bahwa itu adalah sebuah kesalahan.
Hingga hujan kembali datang melicinkan ban sepeda
yang membuat kesat minyak di rantai, lagi melunturkan noda di kaca

Dan saya juga merasa zalim atas kesekian usaha yang ditundanya,
Berulang meminta, berulang terjeda
Berulang kali bertanya, tapi berbeda jawabnya.
Hingga hujan kembali datang membasahi semua janji
Hingga waktu terus berjalan dan nasi terasa basi.
.
.
.
.
.
Jalan Ganeca, Bandung

5.17 PM - 30 Januari 2016

Senin, 25 Januari 2016













Bagi sebagian gelandangan yang buta nikmat

mungkin Tuhan akan dirasa begitu tidak adil.

Bagaimana tidak, meski harum sate yang dikipaskan cak Jamal begitu nikmat

"tetap saja hanya asap"

4.32 PM - 25 Jan 2016











Sabtu, 23 Januari 2016




Aku masih tertuju pada langit itu.
tepat di atas dengan kelip bintang pada rasi yang sama

Semilir angin yang sama juga masih terasa 
pada satu malam yang hujan, basah dan penuh gelisah
seorang gadis dengan wajah penuh susah
menunggu datangnya seseorang dengan hati penuh harap

Malam dimana kita bersama, menuju arah yang sama
malam-malam yang membuka cerita, tawa walau hati penuh gulana
malam dimana semakin malam detik menunjuk
malam-malam yang panik menuju hati yang tenang

Dari sana aku belajar, bahwa kesedihan merupakan bait puisi yang sangat dinanti
dengan Tuhan yang mengajari perbedaan anugerah beserta ujian di dalamnya
kata dengan rima yang bermain di atas sendunya para penulis
dengan Tuhan yang mengajari arti dari roda kehidupan 

dan aku masih tertuju pada langit itu,
tepat di atas, dengan kubah dan dinding di bawahnya

Tempat para Muslimin dan Muslimat berinteraksi dengan si Pencipta
terdapat sebuah sekat yang memisahkan di antaranya
sekat yang memberikan jarak antara jauh dan dekat
dan perbedaan-perbedaan yang menjadi alur penjelasnya

Pemisah antara yang haram dan halal sudah jelas dalilnya
lantas apa yang menjadi halangan?
setelah sakit kita baru belajar, setelah jatuh kita baru sadar
sesuatu yang dicuri ini memaksa otak untuk berdalih

Aku merindu dalam hening
mendoakannya dalam sepi sendiri, menikmati luka, berpura tidak suka
syukur aku atas anugerah-Nya
rasa yang tidak pernah salah, mungkin Waktu yang bermasalah.


dan aku... masih tertuju pada langit itu.
.
.
.
.
.
Bandung, 23 Januari 2016
"Teruntuk tiga puluh hari tiada kabar"

Senin, 18 Januari 2016















"Bahkan Tuhan memberikan petunjuk dari sisi yang tak biasa terlihat, Ia mendekat yang juga menjauhkan seseorang dengan cara-Nya sendiri"
5.28 PM - 18 Jan 2016












Minggu, 17 Januari 2016

Selasa, 12 Januari 2016













"Kamu tidak akan pernah bisa mengalahkan alam karena Tuhan telah menciptakannya sebegitu indahnya. Lantaran Tuhan menciptakanmu sebegitu cantiknya agar dapat bersanding dengan yang lebih baik dariku"
1.40 PM - 8 Jan 2016


























"Terkadang, kita ingin sekali membantu sampai terus menerus memikirkan orang lain, dan tanpa sadar kita sendiri yang membutuhkan itu"

1.37 PM - 11 Jan 2016











Sabtu, 02 Januari 2016





"Kesiapan menghadapi realita ternyata lebih menyakitkan,


Membuka tabir yang tidak lagi akan menjadi rahasia


Pasrah menjadi satu-satunya hal yang bisa dilakukan kini


dan ikhlas menjadi satu-satunya yang akan dijalankan nanti


Semoga Tuhan memberikan Kuasa dan Mukjizat-Nya"


6:05 AM - 2 Jan 2016