Senin, 28 Desember 2015


Jika Bersama Mempunyai Arti


        Jika ada seseorang yang memiliki sifat empati berlebih, akankah dia menjadi orang yang lebih baik? Dan kalau, ada seseorang yang menginginkan sebuah kesenangan, akankah ia menjadi lebih buruk? 

Jika raga ini memang lebih baik diam, maka diamlah, dan terima segala akibat dari diam yang kau idamkan itu! Tapi jika jiwa ini menolak dan menuntut suatu kepuasan, maka bicara dan rasakan gejolak yang kau pendam selama itu..


Ketika melihat kehidupan orang lain (ibarat rumput tetangga yang selalu lebih hijau itu), seakan takdir yang menampar diri ini seraya berkata, 


“kenapa harus mereka yang mendapat keuntungan dari hasil yang belum tentu mereka yang telah memperjuangkannya?” 


Saat hidup terasa sulit diperjuangkan, lalu untuk apa dipertahankan? Sebuah keuntungan bukanlah cara yang pantas untuk menaruh beribu harapan, 

"lalu untuk apa berharap jika bersandar pada kebetulan?" Jalan hidupku memang berbeda, aku, kamu dan dia benar-benar-tak-sama, 

"lalu apa arti bersama jika dan hanya jika akan ada satu orang yang pantas untuk dikorbankan?"  

Dan jika adil itu memang sama rata, "lalu apa arti keadilan jika semuanya patut menderita hanya dan hanya untuk kata “bersama” ?"


01:06 - 4 Maret 2015 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar