Januari 2015
Pemuda-pemudi Leskantara!
Sedikit aku ingin bertanya, gerangan apa yang membuat kalian bahagia, hidup di waktu tenang tanpa goresan luka?
Luka akibat penderitaan melawan waktu, dan perjuangan
untuk memperoleh apa yang kalian inginkan!
Tawa kalian begitu ceria, suka cita kalian yang begitu
bahagia tanpa sadar telah membuat kalian mati rasa!
Mengeraskan
hati dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya!
Hai Leskantara!
Sekarang renungkanlah, perjuangan para pahlawan kemerdekaan
terdahulu
Mengangkat senjata demi tegaknya nusantara
Menyingsing semangat untuk ribuan tentara
Desingan peluru berpadu memainkan
iramanya.
Langit cerah Indonesia berubah gelap karena asap
hitam yang membumbung.
Sahutan takbir menggentarkan jiwa-jiwa pengecut yang
bersembunyi di balik gundukan karung jerami.
Menggemakan makna dari hidup tanpa penindasan.
Kata yang menggetarkan jiwa-jiwa yang rindu akan kebebasan.
Jiwa-jiwa gagah yang berseru menyambut
datangnya maut demi tegaknya satu kata Merdeka!
Tapi kini...
Perjuangan itu hanya
sebatas mencari keuntungan,
Kemerdekaan yang
diharapkan, belum sepenuhnya didapatkan
Penjajahan kembali
dalam bentuk yang berbeda
Korupsi dan kolusi
telah menjadi tradisi dan budaya
Degradasi moral telah
melahirkan pemuda yang tidak lagi bijaksana
Apakah kini, kebaikan itu
telah menjadi sesuatu yang tabu?!
Hai! Pemuda-pemudi Indonesia!
Tahukah Kamu?
Sebuah suara itu terdengar sendu tanpa
hadirnya nada
harmoni juga terdengar pilu tanpa
pelantun yang mengiringnya
Begitu juga negeri yang
takkan kokoh tanpa pemuda yang menopangnya!
Hidup ini terasa kosong tanpa perjuangan!
Dan kemenangan terdengar
menyedihkan jika kamu hanya diam!
Namun..
Apa yang salah dengan pemuda
Indonesia?
Mengapa seluruh mata di penjuru
nusantara tertuju pada mereka?
Siapa yang bertanggung jawab atas
lahirnya para penjahat negeri?!
Apakah Universitas? INSTITUSI? ITB??
Bukan!
ITB itu tempat pemimpin bangsa bukan Pemimpi belaka
keras bagi orang-orang yang pemalas
bencana bagi para penunda
bukan pula rumah bagi kalian yang berjiwa lemah
dan ITB itu bukan tempat mencapai tujuan tapi jalan untuk berjuang!
Hai Pejuang Leskantara!
Sekarang sudahkah kalian berkaca, apa yang akan kalian dapatkan dari
perguruan tinggi?
Untuk siapa kalian masuk ITB?
Apa yang kalian cari? Ketenaran? Gengsi?
Atau untuk
menerima panggilan dari perusahaan ternama?
Apakah untuk
memuaskan bos luar negeri?
Siapa yang akan sejahtera?
Bangsa ini? atau diri kalian sendiri?!
Leskantara!
Sadarkah kalian?
Kata orang kalian itu apatis
Kata orang kalian itu egois
Yang senang bermimpi dan tidak cukup kuat
untuk menerima kenyataan!
tetapi, jangan kalian jadikan ITB sebagai pilihan untuk bergantung!
ITB bukan pula wadah bagi kalian untuk
mencari keuntungan!
Bukan juga tempat agar kamu berlindung
di bawah namanya!
Hai Pemuda-pemudi Indonesia!
Sekarang, sudah siapkah kalian menjadi
mahasiswa?
Yang berbakti untuk Tuhan dan bangsanya
Yang menjadi tauladan dan harapan tanah
air nusantara
Yang menjadi tuntunan dalam merubah
peradaban suatu negara...
Karena, saat akal sehat negeri ini
terlepas dari itu semua,
tiba saatnya kalian menunjukan kuasanya, maka dunia akan berubah!!
Sekarang, mari kita getarkan Bumi Nusantara ini,
dengan salam kebanggaan dari Bumi Ganesha
Untuk Tuhan, Bangsa dan Almamater!!!