Sabtu, 06 Mei 2017
Bahwasanya seorang individu memang tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Oleh karena itu kita berinteraksi. Interaksi sendiri bentuknya bermacam-macam, ada interaksi sosial yang asosiatif seperti kerja sama dan akomodatif, ada pula yang bersifat disosiatif seperti persaingan hingga berwujud konflik sosial.
Sejenak ketika kita melihat kembali ke belakang,
ternyata saat kita baru dilahirkan pun sudah terlihat adanya bentuk interaksi antara anak dengan ibunya, yang merawat, memberi makan, mendidik hingga sesukses saat ini kamu berdiri,
dan semua itu takkan bisa diganti tempatnya meski dengan lingkar pertemanan sehari-hari yang nyatanya selalu datang dan pergi.
yah, cuma mau membiasakan diri untuk kembali menulis,
ditambah dengan suntuk-suntuknya hari dan rindunya suara umi mengaji, semakin memotivasi diri untuk kembali sedikit berkreasi.
kesimpulannya, mari berinteraksi!

"Mencari ilmu itu sejak dini,
sedini kamu meminta hak,
sebelum jauh usiamu yang semakin menua"
Momen indah siang itu sudah terasa jarang ditemui sehari-hari, memotivasi, dan memberi evaluasi telah apa saja waktu yang digunakan selama hidup ini.
Mungkin karena terlalu sibuk dengan urusan lain, yang semakin tua
semakin melekat pula dengan perihal dunia.
Sejenak teringat cerita dari orang tua,
tentang maksud dikumandangkannya adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri sesaat raga dilahirkan.
Katanya, "bentuk pendidikan dan harapan pertama untuk terus bermoral dan beragama tiap melakukan sesuatu telah ditanamkan sejak dini kamu melihat dunia.
Jadi, berilmulah!"
Semoga menginspirasi.
Masjid Salman, Bandung.
H-35 tibanya Ramadhan.
Langganan:
Postingan (Atom)